Tugas 1: Analisis jurnal "Analisis Sistem Dan Teknologi Informasi Sebagai Acauan Dalam Perancangan Rencana Strategis Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi (RENSTRA SI/TI) Di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI "
1. Isi :
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan dan kebutuhan SI/TI, untuk menunjang dan sebagai acuan dalam penyusunan rencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (RenstraSI/TI), yang dapat digunakan untuk dasar pengembangan SI/TI dan sesuai dengan rencana strategis organisasi, serta visi dan misi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
2. Metode :
- Penelitian ini merupakan penelitian action research, dimana penulis mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi. dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
- Analisis dan Desain penelitian ini, menggunakan konsep metode Ward and Peppard, dimana metode ini terlebih dahulu dimulai dari kegiatan assesment dan pemahaman terhadap situasi saat ini baik terhadap lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI.
- Penelitian ini mencoba menggali kebutuhan organisasi dalam merencanakan strategi SI/TI.
- Perencanaan strategi SI/ TI yang dibuat dan dimodifikasi sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi.
- Subyek dalam penelitian inimelibatkan direktur, manajer dan kepala unit di RSIY PDHI.
- Teknik pengambilan sampel diambil menggunakan purposive sampling.
- Cara Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, FGD dan observasi, serta telaah dokumen.
3. Hasil :
Pada kondisi internal SI/TI terdapat permasalahan pada :
- Manajemen Data dan Informasi
- Kondisi Sistem Informasi
- Kondisi Teknologi Informasi
Pada kondisi external SI/TI terdapat permasalahan pada :
saat ini sistem informasi yang ada masih untuk kalangan internal rumah sakit saja, belum bersifat online untuk pihak luar.
Isu-isu Utama dan Strategis :
1.Adanya kebijakan tentang strategi pengembangan SIKNAS yang teruang di dalam Kepmenkes RI No. 511/MENKES/SK IV/2002.
2. Adanya peluang pemanfaatan SIM-RS sesuai dengan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
dan Permenkes RI No. 340/MENKES/Per/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit.
3. Adanya Kepmenkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang di dalam nya memuat tentang SIM-RS
4. Adanya dukungan dari stakeholder dan pimpinan untuk mengembangkan SI/ TI dan komitmen pimpinan untuk membiayai pengembangannya.
5. Infrastruktur yang telah memadai, namun perlu dilakukan peningkatan pengetahuan kepada user
terkait SI/TI melalui pelatihan-pelatihan
6. Adanya peluang menjadikan SIM-RS sebagai sarana unggulan dalam meberikan pelayanan kepada pelanggan serta sebagai alat yang digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
7. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik berkewajiban memanfaatkan SI.
8. Perkembangan Sistem informasi yang cepat dan kebutuhan akan informasi yang akurat mengakibatkan pelayanan kesehatan harus up to date
9. Kesenjangan yang sangat besar dalam penguasaan IT, mengakibatkan tenaga IT harus sering meng-upgrade pengetahuan top management, middle management dan end user.
10. Saat ini terdapat beberapa Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan sudah memiliki software
aplikasi yang up to datedan menunjang pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien.
11.Rencana, untuk melakukan integrasi antar subsistem atau unit pelayanan di RSI PDHI.
12. Aplikasi SIM harus sesuai untuk kebutuhan di tingkat low, middle dan top management.
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tahun 2013 tentang pengembangan SIM-RS.
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang
Pelaporan SIRS Versi 6. Sehingga laporan yang dihasilkan oleh SIM-RS di Rumah Sakit, harus menyesuaikan standar tersebut.
15. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 yang di dalamnya mengatur tentang penggunaan dan pengelolaan sistem informasi. 16Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang informasi dan transaksi elektronik. Sehingga aturan tersebut, juga dapat dijadikan acuan dan dasar dalam pengembangan electronic medical record(EMR) dan digitalisasi pelayanan.
Visi, Misi, Tujuan dan Moto :
Visi :
Organisasi : Terwujudnya rumah sakit yang berkualitas, modern, handal dan kebanggaan umat serta Islami.
SI/TI : Pemanfaatan dan Implementasi SI/ TI secara maksimal, untuk mewujudkan pelayanan rumah sakit.
Misi :
Organiasi : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang cepat,akurat, profesional, terakreditasi, mengedepankan kepuasan konsumen dan peduli kepada kaum dhuafa’.
SI/TI :
1.SI/ TI dijadikan prioritas dalam meningkatkan dan menunjang pelayanan kepada pasien
2.Meningkatkan tata kelola SI/ TI
3.Meningkatkan kompetensi dan kemanpuan SDM TI
4.Pengembangan SI/ TI berdasarkan kepada tren inovasi teknologi, kebutuhan dan aturan yang berlaku.
Tujuan :
Organisasi : Berperan serta dalam usaha peningkatan pelayanan kesehatan berdasar nilai-nilai yang Islami
SI/TI :Terwujudnya efektifitas dan efisiensi dalam pemberian pelayanan
Motto :
Organisasi : Karena Allah, kami sajikan yang terbaik untuk kesembuhan Anda
SI/TI : Informasi yang tepat, akan menjadikan pelayanan semakin berkualitas
4. Kelebihan :
- Adanya kekompakan dan komitmen SDM IT untuk pengembangan SI/ TI.
- Staf TI yang selalu standby di rumah sakit dan on call.
- SDM yang sudah memiliki kemampuan IT dasar yang memadai.
- Infrastruktur yang ada cukup memadai.
- Tersedianya komputer di setiap unit.
- Rumah sakit sudah memiliki jaringan internet (LAN dan Wifi).
- Peremajaan Hardware (unit komputer) di setiap unit/ bagian.
- Rumah sakit sudah memiliki modul SIM
- RS cukup lengkap.
- Pengembangan SIM
- RS dilakukan oleh internal IT rumah sakit.
- Rumah sakit memiliki website yang interaktif dan juga banyak dikunjungi.
- Data dan informasi sudah digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
- Dukungan pemimpin terhadap pengembangan SI/TI.
- Dukungan dana mencukupi, untuk pengembangan SI/ TI.
- Stakeholder memiliki computer literate yang cukup baik dan sangat mendukung inivasi pengembangan SI/ TI.
- Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas informasi ketersediaan tempat perawatan secara online.
- Jumlah dan tipe pelayanan yang semakin berkembang.
- Jumlah kunjungan pasien meningkat setiap harinya.
5. Kekurangan :
- Jumlah SDM IT masih terbatas.
- Masih terbatasnya user yang mengetahui tentang TI.
- Jumlah tenaga operator masih kurang.
- Beberapa user masih belum menggunakan fasilitas SIM
- RS dalam pencatatan dan pelaporan.
- Belum semua komputer di internal RS terintegrasi.
- Tenaga maintainancedan pemeliharaan perangkat keras masih kurang.
- Kecepatan akses data yang kurang.
- Jaringan sering mengalami masalah
- Penataan kabel yang belum rapi.
- Masih banyak modul
- modul di aplikasi yang harus dikembangkan.
- SIM
- RS masih dalam lingkup internal rumah sakit belum ke lingkung eksternal rumah sakit.
- Sering terjadi perubahan format laporan.
- Beberapa masih menggunakan entry data secara manual.
- Beban kerja petugas cukup berat, karena harus mencatat di catatan manual dan komputerisasi.
- Beberapa laporan yang dihasilkan SIM
- RS, masih belum sesuai dengan kebutuhan untuk kegiatan pelaporan ke eksternal rumah sakit.
- Belum memiliki peraturan/ perencanaan tertulis terkait pengembangan SI/ TI.
- Belum ada SOP pengelolaan dan manajemen SI/TI
- Belum adanya Rencana Strategis SI/TI.
- Tidak semua masyarakat bisa memanfaatkan fasilitasyang ada.
- Belum semua kegiatan pelayanan terkomputerisasi.
Kesimpulan :
a. SIMRS di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI belum di dukung dengan dokumen legal yang digunakan sebagai arahan organisasi dalam pengembangan SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
b. Belum adanya kebijakan dan SOP terkait SI/TI menyebabkan TI berjalan begitu saja tanpa ada arahannya.
c. Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHIsudah memiliki infrastruktur TI yang baik yang meliputi terdapatnya personal computer di setiap unit layanan dan terdapat nya ruang server yang digunakan sebagai data center. Sistem jaringan yang digunakan yaitu jaringan intranet menggunakan LAN. Proses back up data dilakukan setiap jam dengan menggunakan aplikasi mirror.
d. Masih adanya kesenjangan antara kondisi SI/TI di RSIY PDHI dengan standar dan protokol tata kelola SI/TI, seta SIMRS yang ada.
e. Perlu Menyusun Renstra SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, yang di awali dari pembuatan kebijakan terkait keputusan penetapan Renstra IT sebagai dokumen resmi instansi, keputusan mengenai tim perancang Renstra SI/TI di lingkungan Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, keputusan pengembangan SI/TI di lingkungan Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, keputusan mengenai penetapan SOP dan manajemen TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
f. Melakukan analisis lingkungan internal eksternal bisnis dan analisis lingkungan internal eksternal SI/TIsecara terstruktur, membuat tahapan pengembangan SI/TI kemudian disusun rencana strategis SI/TI dan kemudian dituangkan dalam dokumen renstra SI/TI Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
Source : https://drive.google.com/open?id=1VQbRaksN3ApeURSUSS1CUGm3O3iLwpDQ
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan dan kebutuhan SI/TI, untuk menunjang dan sebagai acuan dalam penyusunan rencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (RenstraSI/TI), yang dapat digunakan untuk dasar pengembangan SI/TI dan sesuai dengan rencana strategis organisasi, serta visi dan misi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
2. Metode :
- Penelitian ini merupakan penelitian action research, dimana penulis mendeskripsikan, menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi. dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
- Analisis dan Desain penelitian ini, menggunakan konsep metode Ward and Peppard, dimana metode ini terlebih dahulu dimulai dari kegiatan assesment dan pemahaman terhadap situasi saat ini baik terhadap lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI.
- Penelitian ini mencoba menggali kebutuhan organisasi dalam merencanakan strategi SI/TI.
- Perencanaan strategi SI/ TI yang dibuat dan dimodifikasi sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi.
- Subyek dalam penelitian inimelibatkan direktur, manajer dan kepala unit di RSIY PDHI.
- Teknik pengambilan sampel diambil menggunakan purposive sampling.
- Cara Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, FGD dan observasi, serta telaah dokumen.
3. Hasil :
Pada kondisi internal SI/TI terdapat permasalahan pada :
- Manajemen Data dan Informasi
- Kondisi Sistem Informasi
- Kondisi Teknologi Informasi
Pada kondisi external SI/TI terdapat permasalahan pada :
saat ini sistem informasi yang ada masih untuk kalangan internal rumah sakit saja, belum bersifat online untuk pihak luar.
Isu-isu Utama dan Strategis :
1.Adanya kebijakan tentang strategi pengembangan SIKNAS yang teruang di dalam Kepmenkes RI No. 511/MENKES/SK IV/2002.
2. Adanya peluang pemanfaatan SIM-RS sesuai dengan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
dan Permenkes RI No. 340/MENKES/Per/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit.
3. Adanya Kepmenkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang di dalam nya memuat tentang SIM-RS
4. Adanya dukungan dari stakeholder dan pimpinan untuk mengembangkan SI/ TI dan komitmen pimpinan untuk membiayai pengembangannya.
5. Infrastruktur yang telah memadai, namun perlu dilakukan peningkatan pengetahuan kepada user
terkait SI/TI melalui pelatihan-pelatihan
6. Adanya peluang menjadikan SIM-RS sebagai sarana unggulan dalam meberikan pelayanan kepada pelanggan serta sebagai alat yang digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
7. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik berkewajiban memanfaatkan SI.
8. Perkembangan Sistem informasi yang cepat dan kebutuhan akan informasi yang akurat mengakibatkan pelayanan kesehatan harus up to date
9. Kesenjangan yang sangat besar dalam penguasaan IT, mengakibatkan tenaga IT harus sering meng-upgrade pengetahuan top management, middle management dan end user.
10. Saat ini terdapat beberapa Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan sudah memiliki software
aplikasi yang up to datedan menunjang pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien.
11.Rencana, untuk melakukan integrasi antar subsistem atau unit pelayanan di RSI PDHI.
12. Aplikasi SIM harus sesuai untuk kebutuhan di tingkat low, middle dan top management.
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tahun 2013 tentang pengembangan SIM-RS.
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang
Pelaporan SIRS Versi 6. Sehingga laporan yang dihasilkan oleh SIM-RS di Rumah Sakit, harus menyesuaikan standar tersebut.
15. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 yang di dalamnya mengatur tentang penggunaan dan pengelolaan sistem informasi. 16Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang informasi dan transaksi elektronik. Sehingga aturan tersebut, juga dapat dijadikan acuan dan dasar dalam pengembangan electronic medical record(EMR) dan digitalisasi pelayanan.
Visi, Misi, Tujuan dan Moto :
Visi :
Organisasi : Terwujudnya rumah sakit yang berkualitas, modern, handal dan kebanggaan umat serta Islami.
SI/TI : Pemanfaatan dan Implementasi SI/ TI secara maksimal, untuk mewujudkan pelayanan rumah sakit.
Misi :
Organiasi : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang cepat,akurat, profesional, terakreditasi, mengedepankan kepuasan konsumen dan peduli kepada kaum dhuafa’.
SI/TI :
1.SI/ TI dijadikan prioritas dalam meningkatkan dan menunjang pelayanan kepada pasien
2.Meningkatkan tata kelola SI/ TI
3.Meningkatkan kompetensi dan kemanpuan SDM TI
4.Pengembangan SI/ TI berdasarkan kepada tren inovasi teknologi, kebutuhan dan aturan yang berlaku.
Tujuan :
Organisasi : Berperan serta dalam usaha peningkatan pelayanan kesehatan berdasar nilai-nilai yang Islami
SI/TI :Terwujudnya efektifitas dan efisiensi dalam pemberian pelayanan
Motto :
Organisasi : Karena Allah, kami sajikan yang terbaik untuk kesembuhan Anda
SI/TI : Informasi yang tepat, akan menjadikan pelayanan semakin berkualitas
4. Kelebihan :
- Adanya kekompakan dan komitmen SDM IT untuk pengembangan SI/ TI.
- Staf TI yang selalu standby di rumah sakit dan on call.
- SDM yang sudah memiliki kemampuan IT dasar yang memadai.
- Infrastruktur yang ada cukup memadai.
- Tersedianya komputer di setiap unit.
- Rumah sakit sudah memiliki jaringan internet (LAN dan Wifi).
- Peremajaan Hardware (unit komputer) di setiap unit/ bagian.
- Rumah sakit sudah memiliki modul SIM
- RS cukup lengkap.
- Pengembangan SIM
- RS dilakukan oleh internal IT rumah sakit.
- Rumah sakit memiliki website yang interaktif dan juga banyak dikunjungi.
- Data dan informasi sudah digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
- Dukungan pemimpin terhadap pengembangan SI/TI.
- Dukungan dana mencukupi, untuk pengembangan SI/ TI.
- Stakeholder memiliki computer literate yang cukup baik dan sangat mendukung inivasi pengembangan SI/ TI.
- Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas informasi ketersediaan tempat perawatan secara online.
- Jumlah dan tipe pelayanan yang semakin berkembang.
- Jumlah kunjungan pasien meningkat setiap harinya.
5. Kekurangan :
- Jumlah SDM IT masih terbatas.
- Masih terbatasnya user yang mengetahui tentang TI.
- Jumlah tenaga operator masih kurang.
- Beberapa user masih belum menggunakan fasilitas SIM
- RS dalam pencatatan dan pelaporan.
- Belum semua komputer di internal RS terintegrasi.
- Tenaga maintainancedan pemeliharaan perangkat keras masih kurang.
- Kecepatan akses data yang kurang.
- Jaringan sering mengalami masalah
- Penataan kabel yang belum rapi.
- Masih banyak modul
- modul di aplikasi yang harus dikembangkan.
- SIM
- RS masih dalam lingkup internal rumah sakit belum ke lingkung eksternal rumah sakit.
- Sering terjadi perubahan format laporan.
- Beberapa masih menggunakan entry data secara manual.
- Beban kerja petugas cukup berat, karena harus mencatat di catatan manual dan komputerisasi.
- Beberapa laporan yang dihasilkan SIM
- RS, masih belum sesuai dengan kebutuhan untuk kegiatan pelaporan ke eksternal rumah sakit.
- Belum memiliki peraturan/ perencanaan tertulis terkait pengembangan SI/ TI.
- Belum ada SOP pengelolaan dan manajemen SI/TI
- Belum adanya Rencana Strategis SI/TI.
- Tidak semua masyarakat bisa memanfaatkan fasilitasyang ada.
- Belum semua kegiatan pelayanan terkomputerisasi.
Kesimpulan :
a. SIMRS di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI belum di dukung dengan dokumen legal yang digunakan sebagai arahan organisasi dalam pengembangan SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
b. Belum adanya kebijakan dan SOP terkait SI/TI menyebabkan TI berjalan begitu saja tanpa ada arahannya.
c. Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHIsudah memiliki infrastruktur TI yang baik yang meliputi terdapatnya personal computer di setiap unit layanan dan terdapat nya ruang server yang digunakan sebagai data center. Sistem jaringan yang digunakan yaitu jaringan intranet menggunakan LAN. Proses back up data dilakukan setiap jam dengan menggunakan aplikasi mirror.
d. Masih adanya kesenjangan antara kondisi SI/TI di RSIY PDHI dengan standar dan protokol tata kelola SI/TI, seta SIMRS yang ada.
e. Perlu Menyusun Renstra SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, yang di awali dari pembuatan kebijakan terkait keputusan penetapan Renstra IT sebagai dokumen resmi instansi, keputusan mengenai tim perancang Renstra SI/TI di lingkungan Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, keputusan pengembangan SI/TI di lingkungan Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, keputusan mengenai penetapan SOP dan manajemen TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
f. Melakukan analisis lingkungan internal eksternal bisnis dan analisis lingkungan internal eksternal SI/TIsecara terstruktur, membuat tahapan pengembangan SI/TI kemudian disusun rencana strategis SI/TI dan kemudian dituangkan dalam dokumen renstra SI/TI Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI.
Source : https://drive.google.com/open?id=1VQbRaksN3ApeURSUSS1CUGm3O3iLwpDQ
Komentar
Posting Komentar